Cagub DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) sudah menetapkan masjid raya Jakarta di Daan Mogot, Jakarta Barat akan diberi nama Masjid KH Hasyim Ashari. Namun, sebelum nama tersebut disematkan, Ahok mengaku mendapat masukkan untuk nama masjid.
Salah satu nama yang sempat diusulkan adalah Masjid Nurul Komar. Nurul Komar sendiri dalam bahasa Indonesia berarti cahaya bulan atau cahaya purnama. Nama tersebut buru-buru ditolak oleh Ahok, alasannya dia ingin menegakkan ajaran Islam yang rahmatan lil alamin.
"Ada pejabat di DKI, dia usul nama masjid raya Daan Mogot dikasih nama nurul komar. Supaya orang tahu kalau itu Bapak yang bikin, jadi cahaya purnama. Saya bilang nggak boleh. Kita kan mau tegakkan ajaran rahmatan lil alamin. Lebih cocok (masjid raya) KH Hasyim Ashari," kata Ahok di Kantor GP Ansor, Senen, Jakarta Pusat, Jumat (7/4/2017).
Selain itu, Ahok juga menolak menamakan masjid tersebut Masjid Raya Daan Mogot. Alasannya karena Daan Mogot diambil dari nama seorang Betawi beragama Kristen bernama Daniel Mogot. "Masa namanya Masjid Daan Mogot. Daan Mogot itu aslinya Daniel Mogot orang Betawi Kristen," ungkap Ahok.
"Tapi sudahlah nggak usah malu-malu sekarang, bilang saja kita mau tegakkan Islam rahmatan lil alamin. Pengurusnya, sudah cari saja deh yang betul-betul benar," tutupnya.
Nama nurul komar sendiri awalnya disebut oleh salah satu pengurus GP Ansor saat memperkenalkan Ahok di atas panggung. Saat memperkenalkan Ahok, pengurus tersebut menyebut nama Ahok sebagai Basuki Nurul Komar yang dalam bahasa Indonesia berarti Basuki Tjahaja Purnama.
0 komentar:
Posting Komentar