Search

Kapolda Jabar Irjen Pol Anton Charlian Mengatakan Bahwa Habib Rizieq Kurang Kooperatif saat Diperiksa Atas Dugaan Kasus Penodaan Lambang Dasar Negara Pancasila dan Pencemaran Nama Baik Soekarno-Hatta

Image result for foto Kapolda Jawa Barat, Inspektur Jenderal Anton Charliyan 

 Sumatraterkini.blogspot.com : Kapolda Jabar Irjen Pol Anton Charlian menyebut Habib Rizieq Shihab kurang kooperatif dalam menjalani pemeriksaan oleh penyidik. Imam besar Front Pembela Islam itu diperiksa atas dugaan kasus penodaan lambang, dasar negara Pancasila dan pencemaran nama baik Soekarno.

           Anton menjelaskan selama pemeriksaan, Habib tidak mengakui telah melakukan pencemaran nama baik dan penodaan pancasila seperti apa yang terlihat di video ceramahnya beberapa waktu lalu di wilayah Jawa Barat. "Yang bersangkutan dalam pemeriksaan kurang kooperatif. Dia membantah telah mengatakan hal tersebut dan bilang kalau gambar ini editan. Tapi video ini sudah dicek di Puslabfor, dan video ini asli. Tapi kalau dia bilang editan, itu hak dia," kata Anton di Mapolda Jabar, Jalan Soekarno-Hatta, Kota Bandung, Kamis 12 Januari 2017.

         Mantan Kadiv Humas Mabes Polri ini mengatakan pihaknya akan segera melakukan gelar perkara setelah mempelajari hasil pemeriksaan hari ini. Saat ini, sambung dia, Habib masih berstatus saksi dalam kasus tersebut. Lebih lanjut dia menuturkan, sebelumnya penyidik sudah memeriksa 10 saksi terkait kasus tersebut. Semua saksi menyatakan positif terkait video yang menjadi dasar pelaporan Sukmawati Soekarno putri itu. 

        "Hasil pemeriksaan Habib kami akan mengkonfrontir dengan keterangan saksi-saksi. Apakah nanti naik tahapnya menjadi penyidikan, tergantung hasil gelar perkara nanti," ungkap Anton. "Kami di sini bukan mencari pengakuan, tapi pembuktian dari alat bukti yang kami kumpulkan," tutur Anton.

     Sementara Habib Rizieq dalam pemeriksaan hari ini dalam keadaan sehat dan didamping lima orang pengacara. Dia membantah telah mencemarkan nama baik Sukarno dan menodai Pancasila dalam ceramahnya beberapa waktu lalu di wilayah Jawa Barat. 
         Habib hanya mengeritik usulan Sukarno yang menempatkan Tuhan yang Maha Esa di sila ke 5 Pancasila. "Saya tidak pernah mencemarkan nama baik Sukarno atau Pancasila. Tapi saya mengeritik usulan poin Pancasila 1 Juni, bukan 18 Agustus yang merupakan revisi Pancasila (terakhir)," kata Habib usai enam jam menjalani pemeriksaan.



 

1 komentar:

Unknown

Assalamualaikum.wr.wb. perkenalkan nama saya Hariyati Dewi Tki Hongkong, saat menulis ini saya teringat memory masa lalu.saya sangat tergugah hati melihat coretan hati yang Ibu tulis. saya jadi teringat tentang masa-masa sulit dulu,karena iktiar dan usaha , seolah2 menjadi dendam bukan lagi motivasi, cuma satu tujuan saya pada saat bagaiman caranya untuk bangkit..singkat kata berbagai macam iktiar dan cara yang saya lalui, mengingat pada saat itu hutang saya 1,2m yang tidak sedikit, belum lagi bunga renternir yang bertambah. karena usaha, kesungguhan hati, akhirnya saya menemukan jalan /solusi melalui Program Pesugihan Dana Gaib Tanpa Tumbal. saya percaya ALLAH ITU TIDAK DIAM MAHA PENYAYANG , cobaan itu bukan lah ujian tapi hadiah yang tersilmut untuk kebahagiaan yang sebenar2nya. Dengan keyakina dan keberania saya ikut bergabung untuk mengikuti Program Pesugihan Dana Gaib Tanpa Tumbal dan memohonkan dana sesuai kebutuhan dan kesanggupan saya. Cuma dalam waktu 1 hari 1 malam saya mendapat telpon dari pihak Program tersebut, Alhamdulillah dana yang saya mohonkan sudah cair dan sudah dapat saya gunakan untuk melunasi hutang. jika anda ingin seperti saya
silahkan hubungi
Ki Witjaksono: 085-2222-31459
Atau kunjungi website
Klik-> PESUGIHAN DANA GAIB
ingat kesempatan tidak akan datang untuk yang kedua kalinya

Posting Komentar