Dalam pertemuan itu, kedua pemimpin ini membahas mengenai masalah persatuan bangsa Indonesia. ''Tentu bertukar pikiran untuk menjaga persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia di dalam kemajemukan dan Kebhinekaan Tunggal Ika dari negara kita,'' kata Prabowo usai pertemuan.
Dalam pertemuan itu Prabowo dan Novanto sepakat undtuk menganjurkan semangat perdamaian demi persatuan bangsa. Sehingga semua porsoalan bisa diselesaikan secara baik, damai, dan mengedepankan cara-cara kekeluargaan.
"Asal itikad kita untuk kebaikan bangsa dan negara Indonesia. Dan bagi saya yang terpenting adalah perdamaian dan rasa sejuk, aman, itu prasyarat untuk survive sebagai bangsa," ujarnya.
Sementara Novanto yang juga Ketua DPP Partai Golkar, meminta masukan dan saran terkait pembahasan Undang Undang Pemilu di DPR. "Karena Pak Prabowo tentu punya pengalaman strategis," ujarnya.
Menurut Novanto, dalam perbincangan itu, mereka juga menyinggung persoalan aksi Bela Islam III, dengan agenda doa bersama, tausiah dan salat Jumat di lapangan Monas, Jumat, 2 Desember 2016.
Novanto menilai, dengan adanya pertemuan dan silaturahmi antara Prabowo dengan Presiden Joko Widodo menjelang aksi tersebut, tentu menggambarkan tekad kedua tokoh dalam menciptakan suasana Indonesia yang damai.
"Karena Pak Prabowo punya pengalaman sangat strategis, dua kali bertemu Presiden, saya lihat dua tokoh besar bersama dalam suasana teduh. Tentu inilah saya banyak minta saran agar suasana damai demi kepentingan negara," katanya.
0 komentar:
Posting Komentar