Gempa bumi melanda Kabupaten Pidie Jaya, Aceh pada Rabu pagi, 7 Desember 2016. Gempa dengan kekuatan 6,5 Skala Ritcher menewaskan puluhan orang. Banyak bangunan roboh.
Sampai dengan pukul 13.00 WIB, Pusat Penanggulangan Krisis Kesehatan Kementerian Kesehatan melaporkan saat ini sebanyak 30 ambulans dan 136 personel tim kesehatan sudah berada di lokasi kejadian.
Ambulans dan sumber daya manusia kesehatan yang diturunkan berasal dari Pusat Penanggulangan Krisis Kesehatan Aceh yaitu, 2 ambulans dan 11 personel, Kabupaten Bireun (4 ambulans), Kabupaten Bener Meriah (2 ambulans dan 8 personel), Kota Langsa (1 ambulans dan 10 personel).
Kemudian, Kabupaten Aceh Utara (4 ambulans dan 25 personel), Bidang Kedokteran dan Kesehatan Polri (2 ambulans dan 8 personel), RS Zaenal Arifin (4 ambulans dan 25 personel), RSU Meuraxa (2 ambulans dan 11 personel), Kota Lhoksmawe (2 ambulans dan 10 personel), RSU Bireuen Medical Center (1 ambulans dan 5 personel), Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (3 ambulans dan 12 personel), RS Jiwa Aceh (2 ambulans dan 10 personel), serta Ikatan Dokter Indonesia Aceh Timur (1 ambulans dan 8 personel).
Laporan terbaru dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) per 7 Desember 2016 pukul 17.30 WIB, gempa bumi tersebut telah menelan korban sebanyak 94 orang tewas, satu orang hilang, 128 orang luka berat, dan 489 orang luka ringan.
Kerugian materi juga tidak tanggung-tanggung, mencakup 161 rumah rusak berat dan 105 rumah roboh. Selain itu, tercatat 14 masjid roboh, satu sekolah roboh serta satu RSUD roboh yaitu RSUD Pidie Jaya.
0 komentar:
Posting Komentar